PALEMBANG – Menyambut tahun ajaran baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memastikan akan membagikan seragam sekolah gratis untuk murid baru kelas 1 SD dan kelas 7 SMP negeri.
Program ini merupakan bagian dari visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS), melalui program unggulan Palembang Cerdas.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan bahwa pembagian seragam gratis ini akan dimulai bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru 2025/2026.
"Untuk seragam gratis, kita sesuaikan dengan ajaran baru. Penerimanya sudah diklasifikasikan dan teknisnya ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan," ujar Ratu Dewa dikutip dari Sripoku.com.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, menjelaskan bahwa total siswa penerima bantuan seragam gratis ini mencapai 42.846 murid, terdiri dari 22.868 murid SD dan 19.978 siswa SMP.
"Untuk tahap awal, seragam akan diberikan kepada murid baru di sekolah negeri terlebih dahulu. Jika anggaran daerah memungkinkan, kita akan perluas ke sekolah swasta," jelas Amri.
Menurut Amri, pengadaan seragam dilakukan melalui sistem e-catalog, dan saat ini penyedia sudah ditunjuk. Proses pendataan ukuran baju siswa sedang dilakukan oleh masing-masing sekolah.
"Kami sedang rekap ukuran seragam siswa baru. Setelah selesai, pengadaan langsung berjalan. Targetnya, distribusi seragam bisa tuntas pada bulan Juli ini," tambahnya.
Amri juga mengungkapkan bahwa untuk ke depannya, pihaknya akan memprioritaskan pengadaan seragam melalui pemberdayaan UMKM lokal.
"Saat ini seragam langsung jadi. Tapi tahun depan, kami akan dorong agar UMKM lokal bisa dilibatkan," ujarnya.
Program ini disambut positif oleh para orang tua siswa. Salah satunya, Kiki, warga Palembang yang anaknya baru masuk SMP negeri.
"Alhamdulillah, kami terbantu. Ukuran baju juga sudah didata lewat grup WhatsApp sekolah. Tapi kami belum tahu pasti kapan dibagikan. Semoga segera," ujarnya.
Meski begitu, Kiki berharap seragam lain seperti pakaian olahraga dan batik juga bisa dibantu atau setidaknya dijual dengan harga terjangkau.
"Yang dibantu katanya hanya seragam putih biru. Tapi pakaian lain harus beli sendiri, dan harganya lumayan mahal kalau hanya dari toko tertentu. Harapannya jangan dimonopoli," pungkasnya.